Prosedur Tes Golongan Darah Sistem ABO dan Rhesus


Sistem penggolongan darah manusia ditemukan pertama kali oleh seorang ilmuan berkebangsaan Austria-Amerika bernama Karl Landsteiner pada tahun 1901. Penemuan ini didasari oleh terjadinya fenomena penggumpalan darah saat 2 sampel darah dari orang yang berbeda dicampur. Setelah diteliti lebih lanjut ternyata hal ini disebabkan oleh suatu molekul yang terdapat dalam darah yaitu antigen (glutinogen) dan antibodi (aglutinin).

Hasil dari penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat variasi jenis antigen yang berbeda pada sel darah merah, sehingga golongan darah manusia dibedakan menjadi 4 yaitu golongan A, B, AB dan O. Selanjutnya pada tahun 1937 Karl Landsteiner bersama koleganya juga berhasil menemukan satu jenis antigen lain pada permukaan sel darah merah yaitu antigen Rhesus (Rh). Sehingga terdapat 2 sistem penggolongan darah yang berhasil ditemukan yaitu sistem golongan ABO dan Rh. Penemuan ini sangat bermanfaat dalam bidang medis terutama untuk melakukan transfusi darah secara aman.

{tocify} $title={Daftar isi}

A. Prosedur Tes Golongan Darah Sistem ABO dan Rhesus

Sebelum melakukan transfusi darah seorang pasien harus dilakukan tes golongan darah. Cara tesnya adalah dengan menggunakan serum antibodi yang diteteskan langsung pada sampel darah pasien. Jenis jerum antibodi yang digunakan dalam tes adalah serum anti-A, anti-B, anti-AB dan anti-D (Rh). Prosedur tes golongan darah sistem ABO dan Rhesus adalah sebagai berikut:

  1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti blood lancet dan pen, tisu antiseptik, kertas strip uji, kit serum antibodi dan tusuk gigi.
  2. Bersihkan salah satu ujung jari yang akan diambil darahnya menggunakan tisu antiseptik.
  3. Tusuk jari menggunakan blood lancet.
  4. Urut dan keluarkan darah secara perlahan lahan.
  5. Teteskan darah secukupnya pada masing-masing kolom pada kertas strip uji.
  6. Teteskan 2-3 tetes masing-masing serum antibodi.
  7. Campurkan darah bersama serum antibodi dengan menggunakan tusu gigi secara perlahan-lahan.
  8. Amati perubahannya apakah ada penggumpalan sampel darah atau tidak.

B. Hasil Uji Golongan Darah

Hasil tes golongan darah dapat diamati dari terjadinya penggumpalan pada sampel darah. Penggumpalan darah terjadi akibat dari bereaksinya molekul antigen pada permukaan permukaan sel darah merah dengan serum antibodi. Reaksi tersebut menyebabkan sel darah menjadi rusak dan mengalami penggumpalan. Sebaliknya apabila tidak terjadi penggumpalan maka sampel darah akan tercampur merata dengan serum antibodi. Contoh hasil tes golongan darah adalah sebagai berikut:


C. Interpretasi Tes Golongan Darah

Interpretasi hasil tes golongan darah dengan cara melihat penggumpalan darah pada masing-masing serum uji yang diteteskan. Misalnya seperti pada contoh gambar diatas penggumpalan terjadi pada darah setelah ditetesi serum anti-B, anti-AB dan anti-D sehingga golongan darah adalah B dengan Rhesus Positif (B+). Panduan interpretasi hasil uji golongan darah dapat dilihat pada tabel berikut ini:


D. Sumber dan Referensi

  • Alodokter : Cek Golongan Darah
  • Blogmasiki.id : Sistem Sirkulasi Manusia
  • Wikipedia : Karl Landsteiner

0 Response to "Prosedur Tes Golongan Darah Sistem ABO dan Rhesus"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel