Alat Sterilisasi di Laboratorium Mikrobiologi
Sterilisasi adalah proses untuk menghilangkan atau menghancurkan semua jenis mikroorganisme yang tidak dikehendaki, baik itu bakteri, virus, fungi, atau spora bakteri, dari suatu benda atau media sehingga terbebas dari kontaminasi mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi atau kerusakan. Kontaminasi mikroorganisme pada suatu bahan atau alat-alat laboratorium dapat menyababkan bias data atau kegagalan saat melakukan suatu percobaan atau penelitian. Oleh sebab itu sebelum melakukan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan mikroorganisme, maka harus dibekali pengetahuan dasar tentang teknik sterilisasi dan alat-alat sterilisasi yang sering digunakan dalam laboratorium mikrobiologi.
{tocify} $title={Daftar isi}
Alat-alat sterilisasi yang sering digunakan di dalam laboratorium mikrobiologi diantaranya adalah Autoclave, Oven dan Lampu UV. Ketiga alat tersebut bekerja berdasarkan prinsip sterilisasi fisik dengan panas, tekanan dan gelombang cahaya. Berikut ini merupakan penjelasan lengkap mengenai definisi, prinsip, kegunaan dan cara kerja alat-alat sterilisasi tersebut.
1. Autoclave
Autoclave adalah alat sterilisasi dengan menggunakan uap air bertekanan tinggi. Alat ini dapat digunakan untuk mensterilkan alat atau bahan yang akan digunakan. Prinsip kerja autoclave didasarkan pada kombinasi antara panas dan tekanan yang tinggi untuk membunuh mikroorganisme secara efektif. Dalam autoclave, uap air dipanaskan hingga mencapai suhu di atas titik didihnya yaitu 121°C dan pada tekanan uap yang tinggi mencapai 30 Psi (2 Atm), sehingga menciptakan kondisi yang mematikan bagi mikroorganisme bahkan mampu menghancurkan endospora bakteri.
Cara sterilisasi dengan Autoclave adalah sebagai berikut:
- Menempatkan benda atau media yang akan disterilkan ke dalam ruang autoclave.
- Mengatur suhu dan tekanan sesuai dengan kebutuhan sterilisasi.
- Memulai proses pengisian air dan pengaturan suhu hingga mencapai kondisi sterilisasi.
- Setelah mencapai suhu dan tekanan yang diinginkan, mempertahankan kondisi tersebut selama periode waktu tertentu (20 - 30 menit) untuk memastikan bahwa semua mikroorganisme mati.
- Setelah proses selesai, mengeluarkan benda atau media yang telah disterilkan dari autoclave dengan hati-hati.
Autoclave |
2. Oven
Oven adalah alat sterilisasi dengan menggunakan panas kering. Oven biasanya digunakan untuk mensterilisasi alat-alat yang tahan panas tinggi seperti kaca, besi dan porselen, serta bahan-bahan yang tidak mudah terdehidrasi seperti serbuk dan minyak. Prinsip kerja oven adalah dengan memanaskan udara di dalamnya hingga mencapai suhu yang cukup tinggi (160-180°C) untuk membunuh mikroorganisme.
Cara sterilisasi dengan Oven adalah sebagai berikut:
- Menempatkan bahan atau alat yang akan disterilkan di dalam oven steril.
- Mengatur suhu oven sesuai dengan kebutuhan sterilisasi. Suhu yang umum digunakan untuk sterilisasi adalah sekitar 160-180°C.
- Memastikan bahwa bahan atau alat tersebut terpapar panas secara merata di seluruh permukaannya.
- Memperhatikan waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi, yang biasanya bergantung pada suhu yang diatur dan jenis bahan yang disterilkan.
- Setelah proses sterilisasi selesai, membiarkan bahan atau alat tersebut mendingin sebelum digunakan.
Oven |
3. Lampu Ultraviolet (UV)
Lampu UV (Ultraviolet) adalah jenis lampu yang menghasilkan radiasi ultraviolet, yaitu gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih pendek dari cahaya tampak tetapi lebih panjang dari sinar X. Lampu UV digunakan untuk sterilisasi karena radiasi UV memiliki sifat antimikroba yang dapat membunuh atau menonaktifkan mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur. Namun teknik sterilisasi ini hanya dapat diaplikasipan pada permukaan benda yang terbuka, dan tidak dapat diaplikasikan pada bahan-bahan.
Prinsip kerja lampu UV untuk sterilisasi adalah dengan menghasilkan radiasi UV-C, yang memiliki panjang gelombang antara 200 hingga 280 nanometer (nm). Radiasi UV-C dapat merusak DNA mikroorganisme sehingga mencegahnya untuk berkembang biak atau mematikan mikroorganisme tersebut.
Cara sterilisasi dengan lampu UV adalah sebagai berikut:
- Tempatkan lampu UV di lokasi yang diinginkan untuk sterilisasi. Pastikan bahwa area yang akan disinar UV terbuka dan tidak ada hambatan yang signifikan.
- Nyalakan lampu UV dan pastikan bahwa lampu berfungsi dengan baik.
- Biarkan lampu UV menyinari area yang akan disterilkan selama periode waktu yang diperlukan. Durasi penyinaran yang diperlukan akan bergantung pada intensitas lampu, jarak antara lampu dan area yang disterilkan, serta jenis mikroorganisme yang ingin dihilangkan.
- Pastikan untuk tidak terkena langsung radiasi UV-C, karena dapat berbahaya bagi kulit dan mata. Gunakan perlindungan yang sesuai seperti kacamata pelindung dan pakaian pelindung saat menggunakan lampu UV.
UV Sterilizer |
Sumber & Referensi
- Madigan, M.T., Bender, K.S., Buckley, D.H., Sattley, W.M. (2017). Brock Biology of Microorganisms. Pearson.
- Pelczar, M.J., Chan, E.C.S., & Krieg, N.R. (2019). Microbiology: Concepts and Applications. McGraw-Hill Education.
- Tortora, G.J., Funke, B.R., & Case, C.L. (2018). Microbiology: An Introduction. Pearson Education.
0 Response to "Alat Sterilisasi di Laboratorium Mikrobiologi"
Post a Comment