Wabah Penyakit Kuku dan Mulut di Indonesia Tahun 2022
Pada bulan April-Juni 2022 hampir di semua wilayah negara Indonesia terjadi wabah penyakit kuku dan mulut (PMK). Penyakit ini menyerang ternak hewan sapi dan menyebabkab infeksi pada mulut dan kuku. Hewan sapi yang terserang PMK memiliki gejala tampak tidak sehat, berkurang nafsu makan hingga mengalami kematian.
{tocify} $title={Daftar isi}
A. Definisi Penyakit Kuku dan Mulut
Penyakit mulut dan kuku (PMK) dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) yaitu peyakit sangat menular yang menyerang semua hewan berkuku belah/genap seperti sapi, kerbau, domba, kambing, rusa, unta, dan termasuk hewan liar seperti gajah, antelope, bison, menjangan, dan jerapah.
Wabah PMK sudah pernah menyerang wilayah Indonesia sejak tahun 1887. Awal mula penyebaran berada di daerah di Malang, Jawa Timur. Selanjutnya menyebar ke berbagai daerah, sampai kejadian wabah terakhir di pulau Jawa pada tahun 1983.
Pada tahun 1986 Indonesia berhasil membebaskan dari dari wabah PMK dengan berbagai upaya pengendalian dan penanggulangannya. Namun penyakit ini mulai mewabah kembali pada pertengahan tahun 2022 lalu yang bertepatan sebulan sebelum umat Islam merayakan hari raya Idhul Adha.
B. Penyebab Penyakit Kuku dan Mulut
Penyakit mulut dan kuku (PMK) disebebkan oleh agensia biologis berupa virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae. Virus ini dikelompokkan dalam Grup IV berdasarkan sistem klasifikasi menurut Baltimore.
Virus PMK memiliki ciri-ciri ukuran antara 25–30 nm, kapsid berbentuk ikosahedral yang disusun oleh protein, tidak beramplop, dan memiliki genom RNA untai tunggal dengan sense-positif.
Di dunia sudah teridentifikasi 7 serotipe virus PMK yaitu tipe Oise (O); Allemagne (A); German Strain (C); South African territories 1 (SAT 1); SAT 2; SAT 3; dan Asia 1. Tipe O, A, C, SAT 1, SAT 2, SAT 3 dan Asia 1 tersebut yang secara imunologis berbeda satu sama lain.
Penyebab wabah PMK di Indonesia pada tahun 1983 hanya disebabkan oleh satu serotipe, yaitu serotipe O. Kemungkinan wabah PMK tahun 2022 ini juga disebabkan oleh serotipe yang sama.
C. Gejala Penyakit Kuku dan Mulut
- Demam (pyrexia) hingga mencapai 41°C dan menggigil
- Mengalami anorexia (gagal nafas) sehingga tampak terengah-engah
- Nafsu makan berkurang
- Penurunan berat badan secara drastis dan permanen
- Penurunan produksi susu secara drastis pada sapi perah pada kurun waktu 2-3 hari
- Keluar air liur berlebih (hipersativasi)
- Saliva terlihat kental dan menggantung disertai busa
- Pembengkakan kelenjar submandibular yang berada di bawah rahang
- Hewan lebih sering berbaring
- Luka pada kuku hingga kuku lepas
- Menggeretakan gigi, menggosokkan mulut, dan suka menendangkan kaki
- Mengalami myocarditis (radang otot jantung) dan abotus (keguguran) pada embrio hewan.
D. Cara Penularan Penyakit Kuku dan Mulut
- Kontak langsung maupun tidak langsung dengan hewan penderita dapat melalui droplet, ingus, saliva, dan serpihan lesi kulit
- Vektor hidup seperti serangga terbang dan terbawa manusia
- Vektor tak hidup seperti terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang, tempat makan, dan tempat minum atau juga dapat tersebar melalui angin.
E. Pencegahan Penyakit Kuku dan Mulut
- Karantina hewan yang terindikasi PMK agar tidak menular ke hewan lainnya.
- Desinfeksi semua material yang diduga terkontaminasi hewan yang terinfeksi PMK.
- Musnahkan bangkai, sampah, dan semua produk hewan pada area yang terinfeksi PMK.
- Melakukan tindakan vaksinasi pada hewan yang sehat.
F. Pengobatan Penyakit Kuku dan Mulut
- Pemotongan dan pembuangan jaringan tubuh hewan yang terinfeksi.
- Kaki yang terinfeksi diterapi dengan abtibiotik chloramphenicol atau bisa juga diberikan larutan cuprisulfat 5% setiap hari selama 1 minggu.
- Injeksi sulfadimidine secara intravena.
- Selama dilakukan pengobatan, hewan yang terserang penyakit harus dipisahkan dari hewan yang sehat (dikandang karantina terpisah dari kandang hewan sehat).
G. Sumber & Referensi
- bogorkab.go.id/post/detail/mengenal-bahaya-penyakit-mulut-dan-kuku
- Carrillo C, Tulman ER, Delhon G, et al. (May 2005). "Comparative Genomics of Foot-and-Mouth Disease Virus". J. Virol. 79 (10): 6487–504. doi:10.1128/JVI.79.10.6487-6504.2005
- cdc.gov/poxvirus/orf-virus/animals.html
- jabarprov.go.id/post/694/penyakit-mulut-dan-kuku-pada-hewan-ternak-ruminansia
- ugm.ac.id/id/berita/22546-kenali-penyakit-mulut-dan-kuku-serta-penanganannya
- undip.ac.id/post/24488/penyakit-mulut-dan-kuku-pada-hewan-ternak-dalam-pandangan-pakar-fpp-undip.html
0 Response to "Wabah Penyakit Kuku dan Mulut di Indonesia Tahun 2022"
Post a Comment