Pewarnaan Flagela Bakteri - Prinsip dan Prosedur Pewarnaan
Pewarnaan flagela bakteri adalah salah satu metode pewarnaan struktural yang digunakan untuk mewarnai flagela bakteri. Flagela merupakan suatu filamen sitoplasmik panjang yang terdapat dipermukaan dinding sel bakteri. Bagi bakteri flagela berfungsi untuk motilitas/pergerakan, bertahan hidup dan sebagian bertanggung jawab sebagai faktor penyebab penyakit. Tidak semua jenis bakteri memiliki flagela, sehingga pewarnaan flagela membantu untuk mengidentifikasi spesies bakteri.
{tocify} $title={Daftar isi}
A. Prinsip Pewarnaan Flagela Bakteri
Flagela bakteri tersusun oleh sebuah protein bernama flagelin, tidak bercabang, berukuran panjang (5-16 µm) dan sangat kecil (tipis) dengan diameter antara 12-30 nm. Ukuran yang sanagt tipis menyebabkan flagela tidak bisa diamati dengan jelas menggunakan mikroskop cahaya biasa. Flagela hanya akan tampak jelas apabila diamati menggunakan mikroskop fase kontras.
Apabila dalam suatu laboratorium hanya terdapat mikroskop cahaya, maka agar dapat mengamati struktur flagela dengan jelas perlu dilakukan pewarnaan terlebih dahulu. Pewarnaan yang biasa digunakan untuk mewarnai flagela adalah metode pewarnaan flagela.
Metode pewarnaan flagela menggunakan zat pewarna khusus yaitu dengan komposisi berupa kristal violet, tannic acid, aluminum potassium phosphate dan fenol. Kristal violet berfungsi sebagai pewarna primer untuk mewarnai flagela dan sel bakteri. Fenol atau Fenil Alkohol selama pewarnaan akan menguap dan menyebabkan zat warna kristal violet meresap disekitar flagela. Peresapan zat warna akan menyebabkan flagela nampak lebih jelas. Zat tannic acid dan aluminum potassium phosphate berfungsi sebagai mordant atau memperkuat ikatan zat warna dengan flagela. Selain itu fenol juga berfungsi sebagai zat anti jamur.
B. Kegunaan Pewarnaan Flagela Bakteri
Metode pewarnaan flagela bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya struktur flagela pada dinding sel bakteri. Langkah ini menjadi salah satu bagian dari kegiatan identifikasi untuk menentukan jenis bakteri. Selain itu metode ini juga dapat digunakan untuk mengetahui tipe-tipe flagela bakteri.
C. Komposisi Pewarna Flagela Bakteri
Komposisi zat pewarna yang digunakan dalam pewarnaan flagela bakteri adalah sebagai berikut:
Komposisi | Jumlah |
Aluminum Potassium Phosphate | 57 gram |
Fenol | 25 gram |
Tannic Acid | 20 gram |
Kristal Violet | 6 gram |
Akuades Steril | 1 Liter |
D. Prosedur pewarnaan Flagela Bakteri
Prosedur pewarnaan flagela bakteri terdapat beberapa tahapan yaitu:
a) Persiapan Zat Pewarna Flagela Bakteri
- Siapkan komponen zat pewarna flagela seperti pada tabel diatas.
- Timbang masing-masing komponen secara presisi menggunakan timbangan analitik.
- Campurkan masing-masing komponen ke dalam 1 Liter akuades steril secara bergantian, dimulai dari komponen Aluminum Potassium Phosphate.
- Aduk larutan dengan bantuan stirrer magnetic dan pastikan semua komponen larut dengan sempurna.
b) Persiapan dan Mengamati Motilitas Bakteri
- Bakteri yang akan diwarnai struktur flagelanya terlebih dahulu ditumbuhkan pada medium Blood Agar selama 16 - 24 jam pada suhu ruang.
- Cek motilitas bakteri dengan cara meneteskan akuades steril pada permukaan obyek gelas.
- Ambil satu ose penuh koloni bakteri dari medium Blood Agar dan ulaskan di permukaan obyek gelas yang sudah ditetesi akuades steril.
- Tutup ulasan dengan cover gelas secara perlahan-lahan.
- Amati ulasan di bawah mikroskop dengan perbesaran dimulai dari 40X.
- Apabila bakteri memiliki tanda-tanda motilitas setelah diamati di bawah mikroskop, dapat dilanjutkan untuk melakukan prosedur pewarnaan flagela. Jika tidak ada tanda-tada motilitas sel bakteri, maka tidak perlu repot-repot melakukan pewarnaan flagela. Atau dapat dipastikan sel bakteri tidak memiliki flagela.
c) Pewarnaan Flagela Bakteri
- Ulasan bakteri pada obyek gelas tadi didiamkan selama 5 - 10 menit agar sel bakteri melekat kuat di permukaan obyek gelas atau cover gelas.
- Teteskan zat pewarna flagela melalui tepi cover gelas secara perlahan lahan, dan tunggu hingga zat pewarna meresap ke dalam cover gelas dengan secara kapilaritas.
- Diamkan selama 5 - 10 menit agar larutan alkohol menguap dan zat pewarna meresap untuk mewarnai sel dan flagela bakteri.
- Amati ulasan di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000x dan menggunakan minyak imersi.
E. Interpretasi Hasil Pewarnaan Flagela Bakteri
- Hasil pewarnaan flagela bakteri akan memberi warna biru tua atau ungu pada sel dan flagela bakteri.
- Flagela bakteri berbentuk seperti serabut panjang yang terletak dipermukaan dinding sel bakteri.
- Berdasarkan letak dan jumlahnya, flagela bakteri dibagi menjadi 4 tipe yaitu tipe Monotrik, Amfitrik, Lofotrik dan Peritrik. Penjelasan lengkapnya tentang tipe flagela bakteri dapat dilihat pada artikel berikut ini: https://www.microbeholic.com/2021/06/tipe-tipe-flagela-bakteri.html.
- Tidak semua sel bakteri memiliki flagela.
Berikut merupakan contoh bakteri dan tipe flagela yang dimilikinya.
Tipe Flagela | Contoh Spesies Bakteri |
Tidak Berflagela | Klebsiella pneumoniae |
Monotrik | Vibrio cholerae, Pseudomonas aeruginosa |
Amfitrik | Alkaligens faecalis |
Lofotrik | Spirillum |
Peritrik | Proteus vulgaris, Salmonella Typhi, Escherichia coli |
F. Sumber & Rereferensi
- Cappuccino, J. G. & N. Sherman. 2002. Microbiology: A laboratory manual.
- cdc.com
- Hardy Diagnostics. 1996. Flagella Stain. West McCoy Lane, Santa Maria.
- Madigan, M.T., martinko, J.M., dan Brock, T.D. 2006. Brock biology of Microorganism. Pearson Prentice Hall, New Jersey.
0 Response to "Pewarnaan Flagela Bakteri - Prinsip dan Prosedur Pewarnaan"
Post a Comment