Jenis - Jenis Mikroskop


Mikroskop adalah sebuah alat yang berfungsi untuk melihat obyek-obyek berukuran kecil atau mikroskopis. Obyek-obyek berukuran kecil yang biasa diamati dengan mikroskop adalah berupa obyek biologis atau non-biologis. Obyek biologis contohnya adalah sel hewan, sel tumbuhan, sel bakteri, sel protozoa bahkan virus, sedangkan obyek non-biologis contohnya adalah microchip, transistor komputer, pasir dan benda-benda kecil lainnya. Maanfaat mikroskop begitu terasa untuk perkembangan ilmu pengetahuan sejak pertama kali ditemukan, terutama untuk para Mikrobiologis. Dan hingga saat ini, sudah banyak ditemukan mikroskop tipe baru dengan berbagai fungsinya.

{tocify} $title={Daftar isi}

A. Sejarah Penemuan Mikroskop

Kata Mikroskop berasal dari bahasa Yunani, yaitu Micros yang berarti kecil dan Scopein yang berarti melihat. Mikroskop pertama kali diperkenalkan oleh Hans Janssen dan Zacharias Janssen pada abad ke-16, yang merupakan keluarga pengrajin kaca mata berkebangsaan Belanda. 

Penemuan mikroskop pertama oleh keluarga Jansen adalah pada suatu ketika secara tidak sengaja menghubungkan 2 buah lensa kacamata pada suatu tabung panjang. Setelah dilihat disalah satu lensa, ternyata gabungan lensa tersebut dapat memperbesar ukuran obyek benda.

Tahun 1610 Galileo Galilei menyempuranakan mikroskop sebelumnya dan dapat untuk mengamati obyek-obyek berukuran kecil.

Kemudian pada tahun 1674, seorang ilmuan asal belanda bernama Antoni Van Leeuwenhoek membuat mikroskopnya sendiri dengan mengasah lensa-lensa kecil. Kemudian jarak fokus lensa dibuat amat pendek secara teliti dan akurat, sehingga mampu melihat obyek makhluk hidup kecil dalam setetes air kolam, yang kemudian dinamakan Protozoa.

B. Jenis-Jenis Mikroskop

Mikroskop yang pertama kali ditemukan oleh para ilmuan klasik merupakan tipe mikroskop cahaya. Mikroskop cahaya membutuhkan sumber cahaya sebagai penerangan dalam mengamati obyek. Sumber cahaya yang digunakan berasal dari cahaya matahari atau dari filamen listrik/lampu listrik dengan cara dipantulkan menggunakan cermin. 

Selain mikrokop cahaya, saat ini banyak ditemukan mikroskop tipe baru yang sumber penerangannya tidak menggunakan cahaya matahari atau lampu, melainkan menggunakan zat kimia fluorescens dan partikel elektron. Kemampuan perbesaran dan kejernihan lapang pandang juga meningkat seiring ditemukannya mikroskop tipe baru tersebut.

Berdasarkan sumber cahaya yang digunakan, mikroskop dibagi menjadi beberapa jenis:

1. Mikroskop Cahaya Medan Terang

Mikroskop cahaya medan terang adalah mikroskop pada umumnya yang sering digunakan di laboratorium penelitian atau pengajaran. Prinsip kerja mikroskop jenis ini adalah pada lapang pandang yang sedang diamati tampak terang karena terpapar langsung oleh sumber cahaya, sedangkan bagian obyek yang diamati agak sedikit gelap.

Fungsi mikroskop cahaya medan terang adalah untuk melihat obyek-obyek biologis yang tipis dan transparan. 

Kelemahan mikroskop ini adalah apabila obyek yang diamati terlalu tebal, akan sulit diamati karena tidak bisa ditembus oleh cahaya. Obyek yang diamati biasanya adalah obyek matei yang sudah melalui perlakuan khusus, seperti pewarnaan sel atau jaringan agar lebih jelas bagian-bagiannya.

2. Mikroskop Cahaya Medan Gelap

Mikroskop cahaya medan gelap adalah mikroskop yang mengkondisikan obyek yang sedang diamati lebih terang dibandingkan latar yang gelap.

Prinsip kerja mikroskop cahaya medan gelap adalah pada latar belakang obyek dibuat gelap dengan menggunakan kondenser cahaya. Sumber cahaya hanya akan mengenai obyek yang diamati, sehingga obyek tampak lebih terang.

Mikroskop cahaya medan gelap biasanya digunakan untuk mengamati obyek organisme hidup tanpa harus melalui perlakukan khusus seperti pewarnaan sel contohnya Spirochetes

3. Mikroskop Fase Kontras

Mikroskop fase kontras adalah jenis mikroskop yang menggunakan kondenser cahaya khusus untuk meningkatkan perbedaan (kontras) dari obyek yang diamati.

Mikroskop fase kontras biasanya digunakan untuk mengamati obyek sel hidup tanpa harus diberi perlakuan khusus, seperti pewarnaan. Sel yang diamati juga tampak jelas dan alami sesuai kondisi kehidupan.

4. Mikroskop Fluoresens

Mikroskop fluoresens disebut juga sebagai mikroskop pendar, yaitu mikroskop yang biasanya digunakan untuk melihat struktur tertentu dalam tubuh sel (hewan, tumbuhan, bakteri) dan virus. Struktur yang biasanya diamati adalah bagian protein yang dapat berpendar ketika diberi zat kimia khusus.

Prinsip kerja mikroskop fluoresens adalah dengan menggunakan sumber cahaya berupa sinar UV. Sinar UV ketika mengenai obyek yang telah diberi zat kimia fluoresens akan memunculkan pendaran warna dan menggambarkan bentuk obyek.

5. Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron adalah mikroskop yang sumber cahayanya berasal dari partikel elektron.

Prinsip kerja mikroskop elektron mirip dengan cara kerja proyektor slide, di mana elektron ditembuskan ke dalam objek pengamatan dan pengamat mengamati hasil tembusannya pada layar.

Elektron yang berukuran sangat kecil ketika menembus obyek akan menghasilkan citra yang sangat detail, sehingga mikroskop elektron mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali.

Mikroskop elektron mempunyai 2 jenis, yaitu TEM (Transmission Electron Microscope) dan SEM (Scanning Electorn Microscope).

a. TEM (Transmission Electron Microscope)

TEM adalah jenis mikroskop yang menggunakan transmisi elektron untuk mencitrakan suatu obek secara 2 dimensi.

TEM biasanya digunakan untuk mengamati struktur internal obyek yang diamati, seperti organel sel karena dapat melihat obyek yang berukuran 0,5 nm (nanometer).

b. SEM (Scanning Electorn Microscope)

SEM biasanya digunakan untuk studi detail arsitektur permukaan obyek yang diamati dan menghasilkan citra 3 dimensi. SEM dapat mengamati obyek kecil hingga berukuran 7 nm.



C. Sumber & Referensi

  • dynatech-int.com
  • microscopyu.com

0 Response to "Jenis - Jenis Mikroskop"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel