Klasifikasi Peralatan Laboratorium Mikrobiologi
Laboratorium mikrobiologi adalah laboratorium yang didesain secara khusus untuk keperluan penelitian ilmiah atau praktik pembelajaran mikrobiologi. Dalam menunjang aktifitas tersebut laboratorium mikrobiologi dibekali dengan berbagai jenis peralatan. Peralatan yang diguakan sangat beragam, baik yang terbuat dari kaca/gelas, besi, porselen dll, dari yang sederhana hingga sulit cara pengoperasiaanya. Menurut jenisnya alat laboratorium mikrobiologi dibagi menjadi 3 kelompok utama, yaitu kelompok alat gelas, non-gelas dan elektrik.
{tocify} $title={Daftar isi}
A. Alat Gelas
Dari namanya alat gelas terbuat dari bahan gelas atau kaca. Bahan kaca yang digunakan biasanya dari kaca berkualitas tinggi yang bersifat tahan panas atau tidak mudah pecah saat dipanaskan pada suhu tinggi dan tekanan yang besar.
Bahan kaca dipilih karena memiliki sifat kuat dan jernih atau trasparan, sehingga memudahkan untuk mengamati proses yang sedang diteliti. Bahan kaca juga sangat mudah untuk dibentuk menjadi berbagai bentuk alat-alat laboratorium seperti bentuk labu, piala dan leher angsa. Selain itu bahan kaca juga cukup mudah untuk dibersihkan dari kotoran yang menempel menggunakan sabun, deterjen maupun zat kimia lainnya.
- Cawan Petri/ Petry dish
- Gelas ukur
- Gelas Beaker
- Tabung reaksi
- Tabung Durham
- Tabung Erlenmeyer
- Gelas Obyek / gelas preparat
- Gelas cover / cover slide
- Pipet ukur
- Pipet tetes
- Kaca pembesar / Lup
- Batang pengaduk kaca
- Desikator
B. Alat Bukan Gelas
Peralatan bukan gelas atau non-gelas adalah alat-alat yang terbuat dari bahan selain kaca. Bahan yang digunakan adalah berupa besi, plastik, alumunium, timbal, atau kayu.
Alat bukan gelas biasanya digunakan untuk menunjang peralatan lain agar dapat berfungsi dan menjaga usia simpan.
- Mortar dan pastle
- Jarum ose
- Mikropipet
- Kertas pH
- Mikroskop cahaya matahari
- Timbangan analog
- Pembakar api Bunsen / Bunsen burner
- batang magnetic stirrer / pengaduk dari magnet
- Batang pengaduk besi
- Rak tabung reaksi
- Meja kerja
- Lemari penyimpan
- Lemari asam
C. Alat Elektrik (Listrik)
Alat elektrik adalah alat-alat yang membutuhkan energi listrik untuk menjalankan fungsinya. Tanpa adanya listrik alat-alat ini tidak dapat bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Sumber energi listrik dapat berasal dari instalasi PLN atau sumber alternatif seperti genset, UPS atau panel tenaga surya.
Laboratorium mikrobiologi memiliki banyak peralatan elektrik. Bahkan lebih dari 50% alat laboratorium mikrobiologi termasuk ke dalam kelompok alat elektrik. Maka dari itu perlu dipertimbangkan untuk membangun sistem instalasi listrik khusus untuk menjaga agar setiap peralatan elektrik tetap beroperasi secara optimal meskipun saat listrik dari PLN padam.
Peralatan elektrik yang sedang berjalan dalam suatu penelitian seharusnya tidak boleh berhenti beroperasi karena dapat menyebabkan bias dari data yang diperoleh. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya instalasi listrik dipasang switch / saklar otomatis untuk menghubungkan ke aliran listrik cadangan.
- Mikroskop binokuler
- Mikroskop elektron
- Inkubator
- Oven
- Autoclave
- Lemari pendingin
- Freezer
- Colony counter
- Laminar Air Flow
- Shaker
- Spectrophotometer
- Mesin PCR
- Centrifuge
- Water bath
- Hot plate
- Stirrer magnetic
- Timbangan analitik
- Timbangan digital
- Homogenizer
- pH meter
- Vortex
- Water distiller / pembuat akuades
- Fermentor / alat fermentasi
- Furnace
D. Sumber & Referensi
- Cappuccino, J. G. & N. Sherman. 2002. Microbiology: A laboratory manual.
0 Response to "Klasifikasi Peralatan Laboratorium Mikrobiologi"
Post a Comment