Microbial Art - Seni Melukis Mikroorganisme di Atas Medium Agar

Microbial art, agar art atau disebut juga germ art adalah suatu hasil karya seni yang diciptakan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme berupa bakteri, yeast atau jamur pada suatu medium agar sebagai kain canvas. 

{tocify} $title={Daftar isi}

A. Sejarah Perkembangan Microbial Art

Sejak awal abad ke-20 para ahli mikrobiologi menikmati sesuatu hal baru yang tidak biasa, yaitu menggambar diatas permukaan medium agar menggunakan mikroorganisme yang kemudian dinamakan Microbial Art.

Mikroorganisme yang tumbuh dalam medium agar dapat menghasilkan berbagai macam pigmen warna, baik secara alami maupun hasil dari modifikasi genetik menggunakan gen fluoresen.

Microbial art pertama kali dikenalkan oleh Alexander Flemming yang di dunia Mikrobiologi dikenal sebagai seorang penemu antibiotik pertama dari jamur Penisilin.

Pada awal tahun 1930-an, sebelum ditemukannya jamur penghasil antibiotik, Flemming adalah seorang anggota seniman lukis dari Chelsea Art Club. Dia melukis berbagai figur seperti tentara, balerina dan obyek kecil lainnya menggunakan bakteri yang digoreskan diatas permukaan medium agar atau substansi seperti gelatin.

Bakteri digoreskan pada permukaan agar menggunakan suatu alat yang terbuat dari kawat berlekuk dibagian ujungnya, yang saat ini dikenal sebagai jarum ose. 

Flemming menggoreskan bermacam spesies mikroorganisme dengan berbagai pigmen warna alami yang dihasilakan diatas permukaan medium.

Tidak mudah untuk menemukan warna pigmen yang sesuai dengan gambar yang akan dibuat. Sehingga tanpa disadari Flemming dinobatkan menjadi salah satu seniman mikrobiologi hingga saat ini.  

Selain Alexander Flemming, Selman Waksman juga pernah menggunakan "seni menggores agar" untuk  menemukan bakteri-bakteri tanah penghasil antibiotik, hingga ditemukannya streptomisin dan obat-obat lainnya yang sangat berguna hingga saat ini.

Beberapa tahun terakhir lembaga Masyarakat Mikrobiologi Amerika (ASM) meluncurkan kegiatan internasional yang bertema kompetisi seni menggores agar (Agar Art). Kegiatan ini diselenggarakan setiap tahunnya dan banyak peserta dari berbagai kalangan yang berpartisipasi.

Banyak karya seni unik dan menarik yang tercipta dari kompetisi ini, seperti lukisan deMona Lisa menggunakan bakteri, bahkan seni "mencetak" mikroba permukaan tubuh diatas medium agar raksasa juga pernah dilakukan.

B. Prosedur Membuat Microbial Art 

1. Pertama kali yang harus dilakukan dalam membuat karya seni dari mikroba adalah membuat desain template. Berbagai karya yang sangat cantik dan unik yang tercipta dimulai dari sebuah sketsa sederhana.
2. Sketsa digambar menggunakan pensil diatas kertas putih polos. Kertas yang digunakan berbentuk lingkaran yang ukurannya disesuaikan dengan luas permukaan tutup cawan petri.
3. Sketsa yang telah jadi ditempel dibagian dalam tutup cawan petri dengan menghadap kearah atas. Hal ini bertujuan agar gambar sketsa tampak saat dilihat dari medium agar.
4. Pilih isolat mikroorganisme dan medium agar yang akan digunakan. Isolat mikroorganime dapat lebih dari satu macam dengan mempertimbangkan warna pigmen yang dihasilkan, dan usahakan mempunyai sifat patogenisitas rendah.
5. Medium agar yang digunakan dapat berupa medium tinggi nutrisi seperti Brain Heart Infusion Agar atau medium yang rendah nutrisi. Medium dapat dimodifikasi dengan komponen-komponen tertentu sesuai dengan kebutuhan.
6. Letakkan medium agar diatas tutup cawan yang telah ditempel sketsa.
7. Secara aseptis isolat-isolat yang dipilih digoreskan secara perlahan dipermukaan medium agar menggunakan jarum ose mengikuti pola sketsa.
8. Mengetahui karakteristik isolat sangat penting, agar hasil warna yang diproduksi sesuai dengan keinginan.
9. Inkubasi medium agar dalam inkubator selama minimal 12 jam untuk menumbuhkan mikroorganisme.

 

C. Mikroorganisme dan Pigmen Warna yang Dihasilkan 

1. Kelompok Bakteri

Spesies Bakteri	Pigmen Warna
Bacillus subtilis	Krem-kecoklatan
Cheomobacterium violaceum	Violet
Escherichia coli	Transparan
Micrococcus luteus	Kuning
Micrococcus roseus	Pink
Proteus mirabilis	Coklat
Pseudomonas aeruginosa	Coklat
Pseudomonas fluorescens	Hijau-Biru berpendar
Serratia Macescents	Pink atau orange
Staphylococcus aureus	Kuning
Vibrio fischeri	Bioluminens

2. Kelompok yeast

Spesies yeast	Pigmen Warna
Saccharomyces cerevicae	Kuning-Putih
Aureobasidium pullulans	Hitam
Candida albicans	Putih
Candida sake	Putih
Rhodotorula sp.	Orange / Merah

3. Kelompok jamur

Spesies Jamur	Pigmen Warna
Aspergillus flavus	Spora Kuning-Kehijauan
Aspergillus ochraceus	Kuning
Cladosporium herbarum	Coklat-Kehitaman
Cladosporium resinae	Kuning, Orange, Merah, Coklat, dan Hitam
Epicoccum ningrum	Kuning, Orange, Merah, Coklat, dan Hitam

D. Sumber & Referensi

• Agar Art Competition: American Society of Microbiology.
• Barras, F. Art and microbiology: encounter of the third type. Environmental Microbiology report, 2018. DOI: 10.1111/1758-2229.12717.
• Dunn, R. Painting with penicillin: Alexander Flemming's Germ Art. Smithsonianmag.com, July,10 2010.
• Morris, J.J,m dan Adkins, S.J. 2017. The Art of Microbiology: A Laboratory Manual. 
• Palermo, E. Microbe Masterpiece: Scientist Create Cool Art From Bacteria. livescience.com, oct, 22 2015.

Follow

MicrobeHolic Situs berbagi ilmu Biologi dan Mikrobiologi. Silahkan follow situs ini untuk mendapatkan update terbaru.

Share this post