Sejarah Penemuan Virus Pertama Kali
Virus adalah makhluk kecil tak kasat mata yang selalu dikaitkan dengan timbulnya suatu penyakit. Tubuh virus sangat sederhana yang hanya terdiri dari materi genetik berupa DNA atau RNA yang dibungkus oleh selubung protein atau kapsid. Virus tidak dapat tumbuh dan berkembang biak apabila berada diluar tubuh inang, sehingga virus disebut juga parasit obligat intraseluler. Hingga saat ini virus masih menjadi perdebatan apakah termasuk makhluk hidup atau benda mati.
{tocify} $title={Daftar isi}
A. Ciri-Ciri Virus
- Membutuhkan inang untuk berkembang biak, sehingga disebut parasit obligat intraseluler. Inang virus dapat berupa hewan, tumbuhan, dan bakteri.
- Tubuh virus sangat kecil antara 20 nm-300 nm.
- Virus dapat dikristalkan atau dibekukan.
- Bentuk virus beragam, ada bentuk bola, batang, sperical, heksagonal dan poligonal.
B. Penemuan Virus Pertama kali
1. Era Adofl Mayer
Virus pertama kali dilaporkan oleh Adolf Mayer pada tahun 1886 yang merupakan ahli kimia pertanian dari Jerman. Mayer melihat adanya gejala yang tidak wajar pada daun tanaman tembakau. Permukaan daun terlihat seperti ada bintik-bintik yang menyerupai mozaikdan terlihat layu. Dia meyakini bahwa tanaman tembakau terinfeksi oleh penyakit yang mungkin disebabkan oleh bakteri.
Mayer melakukan percobaan sederhan dengan mengekstrak cairan dari daun yang terserang penyakit dan mengoleskannya pada daun tanaman yang sehat. Saat dilakukan pengamatan daun tanaman yang sehat menimbulkan gejala penyakit yang sama dengan tanaman sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa didalam ekstrak daun yang sakit mengandung agensia penyebab penyakit.
2. Era Dmitri Ivanowski
Pada tahun 1892 seorang ahli tanaman asal Rusia bernama Dimitri Ivanowski melakukan percobaan ulang terhadap percobaan yang pernah dilakukan Adolf Mayer. Cairan ekstrak dari daun sakit sebelum dicobakan pada daun sehat disaring terlebih dahulu menggunakan membran filter khusus untuk menyaring bakteri.
Filtrat yang dihasilkan dari filtrasi kemudian dioleskan pada daun tanaman sehat.Setelah dilakukan pengamatan ternyata menimbulkan gejala penyakit yang sama seperti tanaman awal. Hal ini meyakinkan Ivanowski bahwa agensia penyebab penyakit yang berada didalam cairan berukuran lebih kecil dari bakteri pada umumnya.
3. Era Martinus Beijerinck
Pada tahun 1898 Martinus Beijerinck seorang ahli mikrobiologi melakukan percobaan ulang mengenai penyakit pada tanaman tembakau. Dia mengamati adanya suatu agensia dalam cairan yang mampu melewati filter dan mampu menimbulkan penyakit yang sama. Cairan penyebab penyakit ini dinamakan Contagium Vivum Fluidium yang kemudian disebut dengan istilah virus.
4. Era Stanley
Beberapa tahun kemudian serang ahli biokimia dan virologi asal Amerika bernama Wendell Meredith Stanley menyatakan bukan cairannya yang menyebabkan penyakit, akan tetapi terdapat agensia lain yang disebut partikel yang aktif didalam cairan. Lalu ditahun yang sama ditemukan juga agensia penyebab penyakit pada mulut sapi yang kasusnya mirip dengan agensia penyebab penyakit pada daun tembakau.
C. Sumber & Referensi
- Trivedi P.C., Pandey S., dan Bhadauria S. 2010. Text Book of Microbiology. India: Aaviskhar Publishers.
0 Response to "Sejarah Penemuan Virus Pertama Kali"
Post a Comment