Sejarah Penemuan dan Perkembangan Mikrobiologi


Mikroorganisme sudah ada di bumi sejak miliaran tahun yang lalu sebelum kemunculan  makhluk hidup tingkat tinggi, seperti tumbuhan dan hewan. Meskipun mikroorganisme menjadi bagian yang tak oasat mata karena berukuran sangat kecil, mereka secara kolektif berperan penting dalam menyusun biomasa bumi. Mereka mempunyai banyak manfaat dari reaksi kimiawi yang dihasilkan untuk memenuhi kehidupan makhluk hidup lainnya. Tidak adanya mikroorganisme di bumi akan menyebabkan ketidak-seimbangan ekosistem alam. Tidak ada oksigen yang diproduksi, tidak ada pembusukan sampah, bahkan tidak adanya daur nutrisi yang bermanfaat untuk manusia.

{tocify} $title={Daftar isi}

A. Sejarah Perkembangan Mikrobiologi

Mikroorganisme dalam sejarahnya sudah diperkenalkan sejak abad ke 90 SM, oleh seorang filosof Romawi yang bernama Lucretius. Dia mengemukakan adanya suatu penyakit yang disebabkan oleh makhluk hidup tak kasat mata (mikroorganisme).

Ratusan tahun berikutnya penemuan terkait mikroorganisme berkembang semakin pesat. Muncul banyak ilmuwan-ilmuwan moderen yang  berhasil mengungkap dan mendiskripsikan berbagai jenis mikroorganisme secara jelas dengan teori-teori yang dapat dibuktikan secara ilmiah. Hingga saat ini kita mengenalnya sebagai cabang ilmu Mikrobiologi, yang secara khusus mempelajari kehidupan mikroorganisme baik dari kelompok bakteri, virus, jamur, protozoa dan lainnya.

B. Peristiwa Penting dan Tokoh Dibalik Perkembangan Mikrobiologi

  • 1546 - Fracastoro menyebutkan adanya organisme tak kasat mata yang menyebabkan penyakit,
  • 1590 s/d - 1608 - Janses mengambangkan mikroskop majemuk pertama kali yang sangat bermanfaat.
  • 1676 - Anthony Van Leeuwenhoek menemukan dan mendiskripsikan "animalcule" yang dia temukan dari pengamatan didalam air hujan melalui mikroskop sederhana yang dia buat.
  • 1688 - Frasesco Redi mempublikasikan hasil kerjanya mengenai teori Spontaneous Generation dari maggots atau larva lalat. Teori ini mempercayai bahwa makhluk hidup berasal dari suatu ketiadaan atau benda mati.
  • 1713 - John Needam menyampaikan teori Abiogenesis berdasarkan hasil eksperimen pembusukan daging di udara terbuka.
  • 1765 s/d 1776 - Lazzaro Spalanzani menyanggah teori Spontaneous Generation dan Abiogenesis dengan teori Biogenesis. Teori ini berhasil membuktikan bahwa proses pembusukan daging di udara terbuka dipengaruhi oleh serangga terbang dan mikroorganisme. 
  • 1786 - Muller mempublikasikan klasifikasi bakteri untuk pertama kalinya.
  • 1798 - Edward Jenner menemukan vaksin untuk penyakit cacar air/smallpox.
 

 

  • 1838 s/d 1839 - Theodore Swann  dan Matthias Schleiden menyampaikan teori Sel.
  • 1835 s.d 1844 - Agostino Bassi menemukan jamur penyakit yang menyerang ulat sutera.
  • 1847 s.d 1850 - Ignaz Semmelwies pionir penggunaan antiseptik klinis untuk mencegah penularan penyakit.
  • 1849 - John Snow pencetus disiplin ilmu epidemiologi pertama kali setelah mempelajari wabah kolera yang menjangkiti London.
 

 

  • 1857 - Louis Pasteur  mempelajari proses fermentasi asam laktat yang diperantarai oleh mikroorganisme.
  • 1858 - Rudolf Virchow menyatakan bahwa sel berasal dari sel sebelumnya.
  • 1861 - Louis Pasteur menegaskan bahwa mikroorganisme muncul tidak secara spontan.
  • 1867 - Joseph Lister mempublikasikan untuk pertama kalinya penggunaan antiseptik untuk tindakan operasi pasien.
  • 1869 - Friedrich Miescher menemukan Asam Nukleat.
  • 1876 s.d 1877 - Robert Koch mendemonstrasikan bahwa penyakit anthrax disebabkan oleh Bacillus anthracis yang melatarbelakangi penemuan postulat Koch.
  • 1880 - Charles Louis Alphonse Laveran menemukan Plasmodium sebagai agensia penyebab malaria.

 

  • 1881 - Louis Pasteur mengembangkan vaksin untuk penyakit anthrax.
  • 1882 - Robert Koch menemukan Mycobacterium tubercolusis penyebab penyakit TBC.
  • 1884 - Penemuan mesin sterilisasi Autoclave dan penemuan metode pewarnaan bakteri oleh Hans Christian Gram.
  • 1885 - Louis Pasteur mengambangkan vaksin rabies.
  • 1886 - Albert Fraenkel menemukan Streptococcus pneumoniae penyebab penyakit pneumonia.
  • 1887 - Richard Petri menemukan dan mengembangkan cawan petri sebagai tempat kultivasi bakteri.
  • 1887 s.d 1890 - Sergei Winogardsky mempelajari bakteri sulfur dan nitrifikasi.
  • 1889 - Martinus Beijerinck berhasil mengisolasi bakteri yang berasosiasi dengan akar tanaman (nodul akar).
 

 

  • 1890 - Von Behring mengembangkan antioksidan untuk melawan penyakit difteri dan tetanus.
  • 1892 - Dmitri Ivanovsky menemukan bukti bahwa agensia penyebab penyakit mozaik tanaman tembakau disebabkan oleh virus.
  • 1894 - Kitasato Shibasabiro dan Alexandre Yersin menemukan Yersinia pestis penyebab penyakit plague / pes.
  • 1896 - Van Emerngem menemukan Clostridium botulinum yang menyebabkan botulism / lemah otot.
 

 

  • 1897 - Eduard Buchner melakukan ekstraksi hasil fermentasi oleh yeast.
  • 1899 - Martinus Beijerinck berhasil menemukan partikel virus yang menyebabkan penyakit mozaik tanaman tembakau.
  • 1905 - Fritz Schaudin dan Hoffman menemukan Tremonema pallidum yang menyebabkan penyakit sifilis.
  • 1915 s.d 1917 - Felix D'Herelle dan Frederick Twort menemukan virus yang menyerang bakteri.
 

 

  • 1933 - Ernst Ruska mengembangkan elektron mikroskop.
  • 1935 - Stanley Miller berhasil mengkristalkan virus penyebab penyakit mozaik tanaman tembakau.
  • 1977 - Walter Gilbert dan Frederick Sanger mengembangkan teknik sekuensing DNA.
  • 1990 - Terapi gen manusia mulai dikembangkan.
  • 2000 s.d sekarang - Perkembangan teknik molekuler semakin pesat.
 
 
 

C. Sumber & Referensi

  • Madigan, M.T., Martinko, J.M., Bender, K.S., Buckley, D.H and Stahl, D.A. 2015. Brock Biology of Microorganism 14 th edition. Pearson Education, US. 
  • Prescott M. L. 2010.Microbiology 5th Edition.

0 Response to "Sejarah Penemuan dan Perkembangan Mikrobiologi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel